Sejarah Perkembangan Coklat
Sejarah coklat
asal: Kakao berasal dari Amazon atau Orinoco, Amerika Selatan kira – kira 4000 tahun yang lalu.
1000 SM: Pohon kakao pertama kali dikenal dengan nama ‘kakawa’ bahasa
yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko
yang merupakan cikal bakal dari peradaban Mesoamerika. Pada waktu
tersebut terlihat bahwa bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon – pohon
kakao.Pohon kakao juga digamabarkan secara jelas pada abad ke 9 oleh
suku Maya yang tergambar melalui mural terdapat di Cacaxtla, meksiko.
100 M: Suku Maya yang terdapat di bagian utara Guatemala mengadopsi
kata “Kakao” dari suku Olmec. Pada tahun ini suku Maya juga
membudidayakan pohon kakao.
600 M: Pot keramik khusus yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman
coklat di temukan dalam makam bangsawan dari suku Maya. Pada abad ini
minuman tersebut dianggap penting sebagai lambang status.
Dewa kakao pada suku Maya terdapat pada ukiran mangkok yang mereka gunakan.
1000 M: Orang – orang dari Amerika Tengah menggunakan biji kakao
sebagai alat pembayaran. Pada relief orang – orang meksiko terlihat
keranjang yang berisi 8000 biji kakao yang menggambarkan harga 8000.
Penguasaan terhadap daerah – daerah yang menghasilkan biji kakao terbaik
yang pada masa – masa mendatang menjadi target utama dalam perang
antara suku.
1200 – 1500 : Dengan menghilangnya suku Chimimeken dan Maya, maka
suku Aztec memperkuat daerah kekuasaannnya di Meksiko. Sejarah mencatat
secara detil bahwa mulai dari tahun tersebut coklat memiliki peran
penting dalam perdagangan dan sebagai harta rampasan perang terhadap
suku lain. Suku besar Aztec menguasai daerah penghasilan kakao yang
terbaik di MesoAmerika, yang dikenal dengan nama Chiapas (meksiko,
guatemala).
1502: Pertama kalinya orang – orang Eropa mengetahui adanya biji
kakao (pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christoper Columbus)
1528: Hernando Cortez kembali ke Spanyol dengan membawa biji kakao
dan terkejut mengetahui bahwa Suku Astec menggunakan biji kakao sebagai
alat pembayaran. Hernando menanam biji – biji kakao tersebut di beberapa
daerah yaitu, Trinidad, Haiti, dan di bagian Barat pulau Bioko di
Afrika untuk menghasilkan “uang” yang digunakan untuk barter dengan suku
Aztec untuk mendapatkan emas. Spanyol menjadi pengusaha tunggal dalam
perdagangan coklat selama hampir satu abad.
1544: Seorang delegasi dari Kekchi Maya dari Guatemala mengunjungi
Istana Spanyol dan bertemu dengan Pangeran Philip (yang kemudian menjadi
Phillip II). Dari semua hadiah yang diberikan, sebagian besar hadiah
tersebut adalah minuman coklat dari suku Maya dan hal ini tercatat
sebagai penemuan pertama orang Eropa terhadap kakao.
1560:
Pertama kali pengenalan kakao di Asia di mulai dengan dibawanya pohon
kakao pertama kali ke Indonesia tepatnya di Pulau Sulawesi dari
Caracas, Venezuela.
Awal 1700: Adanya Revolusi Industri membantu coklat diproduksi secara
mekanik dan dipasarkan kepada publik dengan harga yang terjangkau.
“Rumah coklat” mulai berkembang pesat di Inggris bersaing dengan adanya
“rumah kopi”. (Pada masa ini coklat dikonsumsi dalam bentuk cair bukan
dalam bentuk padat)
1765: Produksi coklat pertama dimulai di Amerika Utara dengan
didirikannya pabrik penggilingan biji kakao di Massachusetts. Pabrik
coklat pertama kali didirikan di Massachusetts Bay colony.
1778: The Dutch bring cacao from the Philippines to Jakarta ,
Sumatra, where they establish a propagation facility that soon leads to
major production in the Dutch East Indies (now Indonesia and Malaysia ).
1828: Conrad Van Houten , seorang ahli kimia dari Belanda,
mempelajari cara untuk memisahkan mentega kakao dari kakao liquor.
Beliau kemudian memproduksi bubuk kakao. Kemudian beliau mencampurkan
mentega kakao dan gula dengan kakao liquor sehingga menghasilkan coklat
padat yang dapat dikonsumsi.
1847: Sebuah perusahaan Inggris J.S. Fry & Sons menggunakan bubuk
kakao untuk membuat coklat batangan yang diproduksi dengan sukses
secara luas.
1850 – 1860: Hama buah kakao (Borer) yang menyerang tanaman kakao,
untuk pertama kalinya menyerang tanaman kakao di Indonesia. Semua
tanaman rusak. Petani kakao memindahkan kebun kakao ke daerah hutan yang
masih aman. Hama “Borer” adalah serangga yang paling membahayakan bagi
tanaman kakao.
1875: Daniel Peter dan Henri Nestle mencampurkan coklat dan susu
bubuk dan menciptakan batangan coklat susu untuk pertama kalinya.
Produksi ini langsung menghasilkan kesuksesan yang cukup tinggi.
1879: Rodolphe Lindt memproduksi coklat yang mencair di lidah. Beliau
menerapkan proses “conching” sehingga coklat yang dihasilkan memiliki
tekstur yang lebih halus. Pada tahun yang sama kakao mulai diperkenalkan
di benua Afrika yaitu daerah Gold Coast, yang sekarang dikenal dengan
Ghana.
1912: Jean Neuhaus menemukan bahwa lapisan coklat bisa diisi dengan
krem atau selai kacang. Dengan ditemukannya ide seperti itu maka coklat
pralin Belgia pertama kali dibuat. Di Belgia, coklat sejak pertama kali
digunakan sebagai hadiah yang diberikan kepada seseorang. Tidak heran
bawa coklat pralin sebagai hadiah yang paling popular di Belgia.
2001: Coklat Monggo mulai memproduksi coklat praline dan coklat
batangan di Indonesia yang merupakan negara terbesar ketiga penghasil
kakao.